Komentar
Aleksandar Kolarov dan pemain pengganti Samir Nasri mencetak gol kemenangan setelah jeda babak pertama yaitu pada menit ke-60 dan 88. Dengan kemenangannya itu, Manchester City menang tiga kali beruntun dalam awal liga musim ini dan belum kebobolan.
Selagi sang juara bertahan, Chelsea, terseok-seok dengan diimbangi oleh Swansea City dengan skor 2-2 pada partai perdana, kemudian digilas oleh Manchester City 3-0, dan baru menang dengan susah payah 3-2 di West Bromwich Albion, Minggu 23 Agustus 2015, Manchester City tampil meyakinkan.
Manchester City, yang harus kehilangan gelarnya musim lalu dengan ketinggalan 8 angka dari Chelsea, pada pertandingan perdana menggilas West Bromwich Albion 3-0, sebelum melumat Chelsea dengan skor yang sama, dan terakhir menang dua gol tanpa balas di Everton.
Hal itu membuat Manchester City sebagai satu-satunya tim yang mampu mencatat rekor kemenangan 100 persen dalam tiga laga perdana Liga Primer Inggris 2015-2016. Manchester City pun memimpin klasemen dengan nilai maksimal yaitu 9.
Kehebatan Manchester City didukung dengan penampilan gelandang Spanyol, David Silva, sebagai pengatur permainan alias playmaker yang semakin menonjol. David Silva yang mungil semakin prima dalam membaca permainan dan melakukan umpan-umpan terobosan yang memanjakan rekan-rekannya untuk menerobos pertahanan lawan atau langsung mengeksekusinya dengan tendangan atau sundulan yang mengarah ke gawang.
Pemain asal Inggris termahal di Liga Primer Inggris saat ini, Raheem Sterling, juga semakin menunjukkan kontribusinya di tim barunya, Manchester City, dalam kecepatan pergerakannya dan umpan-umpannya. Gol pertama dari Kolarov juga secara tidak langsung berasal dari umpan Raheem Sterling, yang menjadi bintang Liverpool dalam musim lalu.
Everton yang meraih kemenangan di Southampton pekan lalu memberikan perlawanan cukup bagus terutama dalam babak pertama. Tapi, kepiawaian Silva memandu serangan Manchester City akhirnya bisa menembus pertahanan Everton dalam babak kedua. Selain itu, kelengahan kiper Tim Howard juga ikut mempengaruhi kekalahan Everton, terutama dari buruknya cara kiper dari Amerika Serikat ini untuk merebut bola dari penguasaan Raheem Sterling.
Everton juga gagal memperkecil kekalahan setelah kapten dan bek tengah Manchester City, Vincent Kompany, berhasil menyapu bola yang nyaris masuk ke dalam gawang City setelah disundul oleh gelandang kawakan Everton, Gareth Barry.
Sebagaimana Kompany, para pemain senior Manchester City lainnya mengalami kebangkitan penampilan setelah musim lalu mereka hanya mampu menduduki peringkat kedua di belakang Chelsea. Gelandang asal Pantai Gading, Yaya Toure, misalnya, terus menunjukkan pergerakan dan inisiatif permainan yang istimewa. Dari kerja sama umpan satu-dua kali sentuhan dengan Yaya Toure inilah, mantan penyerang tim nasional, Samir Nasri bisa mencetak gol kedua Manchester City.( sumber : temcpo.co)