JAKARTA - Majalah45.com- Pemungutan suara Pemilu 2014
digelar Rabu (9/4/2014) besok. Tidak mau ketinggalan meramaikan pesta
demokrasi Pemilu Legislatif 2014, Lembaga Penyiaran Publik Radio
Republik Indonesia (LPP RRI) menyelenggarakan hitung cepat (quick count)
dengan menggunakan sistem perhitungan berbasis Android.
“Quick count ini menggunakan teknologi terbaru yang kami miliki. Sebuah aplikasi khusus berbasis Android,” kata Direktur Utama LPP RRI Rosarita Niken Widiastuti, Senin (7/4/2014).
Aplikasi tersebut, menurut dia, akan memudahkan para relawan untuk mengirimkan hasil penghitungan suara dari TPS amatan dan dapat juga digunakan untuk mengirimkan berita audio, video dan teks.
Keunggulan lainnya, menurut dia, sistem aplikasi tersebut akan menolak masukan jika jumlah suara keseluruhan tidak sesuai dengan jumlah suara sah dan suara tidak sah. “Misal jumlah DPT-nya dibandingkan dengan jumlah hadir, suara sah dan suara tidak sah, kalau totalnya tidak sama, maka sistem akan menolak, jadi meminimalisir kemungkinan adanya error yang dibuat relawan,” katanya.
Pihaknya mengerahkan sebanyak 2.000 orang relawan yang tersebar di 2.000 TPS kecamatan di seluruh Indonesia.
Sementara metodologi yang digunakan dalam hitung cepat ini adalah Multistage Random Sampling (MRS) dengan margin error 1 persen.
Menurut Niken, penyelenggaraan hitung cepat ini merupakan hasil rapat dengar pendapat (RDP) pihaknya dengan Komisi I DPR pada September 2013 yang menetapkan RRI sebagai media utama Pemilu 2014.
sumber asli : Solopos.com,/
“Quick count ini menggunakan teknologi terbaru yang kami miliki. Sebuah aplikasi khusus berbasis Android,” kata Direktur Utama LPP RRI Rosarita Niken Widiastuti, Senin (7/4/2014).
Aplikasi tersebut, menurut dia, akan memudahkan para relawan untuk mengirimkan hasil penghitungan suara dari TPS amatan dan dapat juga digunakan untuk mengirimkan berita audio, video dan teks.
Keunggulan lainnya, menurut dia, sistem aplikasi tersebut akan menolak masukan jika jumlah suara keseluruhan tidak sesuai dengan jumlah suara sah dan suara tidak sah. “Misal jumlah DPT-nya dibandingkan dengan jumlah hadir, suara sah dan suara tidak sah, kalau totalnya tidak sama, maka sistem akan menolak, jadi meminimalisir kemungkinan adanya error yang dibuat relawan,” katanya.
Pihaknya mengerahkan sebanyak 2.000 orang relawan yang tersebar di 2.000 TPS kecamatan di seluruh Indonesia.
Sementara metodologi yang digunakan dalam hitung cepat ini adalah Multistage Random Sampling (MRS) dengan margin error 1 persen.
Menurut Niken, penyelenggaraan hitung cepat ini merupakan hasil rapat dengar pendapat (RDP) pihaknya dengan Komisi I DPR pada September 2013 yang menetapkan RRI sebagai media utama Pemilu 2014.
sumber asli : Solopos.com,/