Okto Diputus Kontrak oleh Perseru Serui -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

HPK

Okto Diputus Kontrak oleh Perseru Serui

Admin
Jumat, 06 Juni 2014
Majalah45.com - Winger timnas Indonesia Oktovianus Maniani telah diputus kontrak secara sepihak oleh Perseru Serui. Okto mengaku sangat kecewa dengan perlakuan manajemen 'Cendrawasih Oranye' itu.

Surat pemecatan tersebut, kata Okto, sapaan akrab Oktovianus Maniani, dibawa langsung oleh kapten tim Arthur Barius Bonai ke rumahnya pada kemarin (5/6).

"Saya sudah diputus kontrak oleh Perseru Serui sejak Senin pekan ini. "Cornelius Geddy juga menerima surat yang sama. Dia beritahu saya lewat telepon seluler dan hari ini mungkin sudah bertolak ke Jakarta," ungkap Okto kepada wartawan di kediamannya di Polimak I, Jayapura, Papua, Jumat (6/6/2014).

"Jadi yang bawa surat pemecatan saya itu kapten tim Arthur Bonai, yang ditandatangani oleh sekertaris tim Pak Ayorbaba," lanjut dia.

Mantan pemain PSMS Medan dan Persidafon Dafonsoro itu mengaku kecewa dengan sikap manajemen Perseru karena pemecatan itu datang saat dirinya sedang menjalani pemulihan cedera yang dideritanya saat membela Persiba Bantul, Mei lalu.

"Saya kecewa karena terkesan tim membuang saya tanpa ada penjelasan yang jelas dari manajemen atau pengurus tim. Bagaimana dengan kontrak saya dan sejumlah janji saat saya tanda tangan kontrak pada tahun lalu di Serui," sahut Okto.

Okto yang pernah merumput bersama Sriwijaya Fc dan Barito Putra itu sampaikan bahwa dirinya tertarik untuk membela Perseru diajang Liga Super Indonesia, selain ingin bermain bersama tim asal daerahnya, juga karena diimingi oleh orang nomor satu di Kabupaten Kepulauan Yapen untuk menjadi PNS.

"Pak Bupati Tony Tesar pernah menyampaikan jika saya tanda tangan kontrak dengan Perseru Serui akan diperjuangkan jadi PNS disana. Tapi kenyataannya seperti ini, sepertinya janji tinggal janji. Hak kontrak saya juga tidak dibayar sepenuhnya," katanya.

Seharusnya, menurut pesepakbola berusia 23 tahun ini mengungkapkan bahwa klub seharusnya memiliki etika yang lebih baik seraya berharap tak ada pemain Perseru lain yang bernasib sama.

"Mending putus kontraknya waktu putaran pertama berakhir, kan saya bisa lebih siap dan menerima sejumlah tawaran dari klub lain. Tapi ini sepertinya membuat saya sebagai pemain dicampakkan. Saya harap hal ini tidak terjadi kepada pemain Perseru lainnya, cukup saya saja," sahut pemilik 24 caps bersama 'Merah Putih' itu. (detik.com)