Trik Memilih Pembalut yang Aman untuk Organ Reproduksi -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

HPK

Trik Memilih Pembalut yang Aman untuk Organ Reproduksi

Admin
Selasa, 14 Juli 2015
Majalah45.com - Memilih pembalut yang tepat masih menjadi dilema untuk para wanita. Hal tersebut dikarenakan, pembalut, pantyliner dan produk untuk merawat daerah kewanitaan adalah hal yang tak bisa dipisahkan dari kebutuhan karena pasti digunakan saat menstruasi setiap bulan.

Karena itulah, Ibu tidak boleh memilih produk pembalut tersebut sembarangan.
Sayangnya, banyak dari mereka yang tidak mengetahui jenis pembalut apa yang baik untuk digunakan. Ditambah lagi dengan banyaknya jenis pembalut yang ada saat ini, mulai dari yang tipis, tebal, panjang, bersayap hingga dengan produk herbal yang antibakteri.

Memilih pembalut saat menstruasi juga bertujuan agar kesehatan organ reproduksi wanita tetap terjaga dan sehat. Namun kenyataannya, masih banyak kaum wanita yang tak menghiraukan masalah kesehatan pada pembalut yang ia gunakan. Padahal menurut aktivitis dari Women’s Voices for the Earth, sebaiknya para wanita dapat mengurangi penggunaan produk kewanitaan tersebut dan menggantinya dengan kain. Namun, jika ingin menggunakannya sebaiknya pilih yang tidak mengandung parfum dan pemutih.

Sayangnya, sebagian material dalam produk tampon, pembalut, pantyliner, bahkan tisu khusus untuk membasuh vagina mengandung zat beracun yang dapat menimbulkan reaksi alergi, iritasi bahkan dapat meningkatkan risiko kanker.

Kekhawatiran lainnya adalah penggunaan kapas, rayon, atau bahan serat lainnya yang kerap diputihkan dengan klorin. Meski sebenarnya kandungan klorin dalam produk tersebut sangat kecil, namun mereka tetap berpendapat produk itu berbahaya karena mudah diserap oleh jaringan vagina.

Selain itu, kandungan klorin pada pembalut juga dapat mengganggu kesehatan organ intim wanita dan berisiko menyebabkan iritasi, gatal-gatal hingga keputihan. Menurut Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyarankan agar para wanita menggunakan pembalut kain yang lebih bersih dan juga bisa dicuci.

Sayangnya, pembalut kain seperti yang dipakai wanita dulu, kini tak lagi diminati masyarakat. Pembalut kain dinilai kurang praktis. Bagi wanita yang aktif, penggunaan pembalut kain dikhawatirkan tidak bisa menampung darah yang keluar saat menstruasi.