Diduga karena Beban Pekerjaan, Polisi Tewas Gantung Diri -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

HPK

Diduga karena Beban Pekerjaan, Polisi Tewas Gantung Diri

Admin
Minggu, 28 Juni 2015
Majalah45.com Pontianak,Seorang anggota Polri berpangkat Bripda, Ardian Feri Kurniawan, ditemukan tewas gantung diri di kamar tengah rumahnya di Komplek Villa Arthaland Blok C No. 16 Jalan Tabrani Ahmad, Kecamatan Pontianak Barat, Sabtu (27/6/2015) sore.

Jenazah Ardian pertama kali ditemukan oleh seorang perempuan, Nova Priyanti, yang belakangan diketahui sebagai kekasih korban. Menurut Tony Junaidi, warga setempat, jenazah Ardian ditemukan sekitar pukul 15.30 wib.

Saat itu, kata Tony, seorang perempuan menggedor-gedor pintu rumah yang selama ini ditempati korban. Namun tidak ada jawaban. Perempuan tersebut pun akhirnya mendobrak pintu dan berhasil masuk, kemudian mendapati Ardian dalam posisi tergantung dengan leher terikat kain sarung.

"Yang nemukan pertama kali pacar korban. Tak lama setelah itu, warga pun berdatangan dan sebagian lain melapor polisi," kata Tony, Sabtu (27/6/2015).

Sementara itu, Nova Priyanti mengatakan, dia datang bersama dua temannya ke rumah tersebut untuk menemui korban. Namun, sayang saat tiba di rumah tersebut sekitar pukul 15.00wib, rumah dalam keadaan sepi dengan pintu terkunci. Nova pun berusaha mengetuk pintu beberapa kali, namun tidak ada jawaban.

Saat bersamaan terdengar kumandang azan Ashar karena tak jauh dari dari rumah Ardian terdapat sebuah mushala.
"Saya pikir dia (korban) sedang shalat. Saya pun berhenti mengetuk pintu dan menunggu sampai waktu shalat Ashar selesai," kata Nova.

Tak lama kemudian, lanjut Nova, dirinya kembali mengedor-gedor pintu rumah tersebut. Tapi tidak juga ada jawaban. Nova pun menghubungi HP milik Ardian dan terdengar suara dering HP ada di dalam rumah. Dirinya kemudian berinisatif untuk mendobrak pintu rumah itu.

Setelah berhasil membuka pintu, ia pun masuk ke rumah dan melihat Ardian, anggota Polri yang kini tercacat di kesatuan Sabhara Polda Kalbar itu tergantung dengan leher terlilit kain sarung.

Kejadian itu membuat Nova terkejut. Spontan, dirinya langsung berteriak minta pertolongan warga sekitar. Warga pun berdatangan melihat apa yang sebenarnya terjadi dan memadati rumah tesebut.

Polisi yang datang langsung memasang garis polisi. Tim Inafis Polresta pontianak kemudian melakukan olah TKP dan Jenazah korban selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kalbar untuk proses lebih lanjut.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Pontianak, Kompol Andi Yul mengatakan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau luka di tubuh korban serta tidak ada barang milik korban yang hilang.

Korban diduga kuat melakukan bunuh diri akibat beban tugas sehingga membuat waktu untuk keluarga dan pacar korban semakin berkurang.

"Saat ini, jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda Kalbar, sementara saksi-saksi diperiksa di Polresta Pontianak," pungkasnya.

Direktur Sabhara Polda Kalbar, Kombes Pol Badya Wijaya mengungkapkan, korban merupakan anggota di kesatuannya. Namun saat ini yang bersangkutan di BKO kan menjadi driver Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Kalbar.

Menurut Badya, korban merupakan anggota yang dikenal baik dan rajin beribadah. Bahkan, kata Badya, Ardian merupakan salah satu anggota yang tidak pernah memiliki masalah di kesatuannya. Terkait dengan motif bunuh diri yang dilakukan Ardian, lanjut Badya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Polresta Pontianak.

"Kita akan koordinasi dengan Polresta Pontianak untuk perkembangan lebih lanjut," katanya. ( Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan) (Sumber : http://www.tribunnews.com/)