Pegawai Lapas Cipinang Jadi Kaki Tangan Freddy Budiman Bandar Narkoba -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

HPK

Pegawai Lapas Cipinang Jadi Kaki Tangan Freddy Budiman Bandar Narkoba

Admin
Jumat, 10 April 2015
Majalah45.com - Penjaga Lapas Cipinang berinisial IR diringkus polisi, Kamis (9/4/2015). Dia diduga ikut dalam jaringan peredaran Narkotik pimpinan Freddy Budiman. Pengedar yang telah divonis mati oleh hakim pada bulan Juli 2013.

IR ikut ditangkap saat Direktorat IV Tindak Pidana Bareskrim Polri mengamankan puluhan narkotika jenis baru, CC4 di Lapas Narkotika Cipinang, Jakarta Timur, Kamis (9/4/2015) malam.

"Penjaga Lapas Narkotika Cipinang berinisial IR sudah kita amankan, dia membantu agar barang tersebut bisa masuk ke dalam Lapas," jelas Kepala Tim Operasi Direktorat IV Narkotika Bareskrim Polri Komisaris Kristian Siagian.

Namun, kini polisi masih mendalami keterlibatan IR.
Sementara dalam razia semalam polisi juga mendapatkan puluhan lembar Narkoba jenis baru, yakni CC4 yang diperoleh petugas dari seorang napi bernama Andre Syamsul Malik, tersangka kasis narkotika dengan vonis 10 tahun penjara.

"Tersangka pernah kita tangkap dalam kaitan narkoba dan kepemilikan puluhan pucuk senpi. Dia ‎ini masih jaringan Freddy Budiman," ucap Kristian.

Dengan mencuatnya kasus ini, berarti selama berstatus narapidana, ini kali kedua Fredy membuat heboh. Pertama kali Fredy Budiman bikin heboh saat ikut terlibat dalam kasus bilik asmara di Lapas Narkotika Cipinang pada Juli 2013.

Lalu, siapa sebenarnya Freddy Budiman? Dia adalah raja Ekstasi yang sudah berulang kali terlibat kasus import Ekstasi. Usia Fredy baru 39 tahun.
Di tahun 2012 Fredy pernah terlibat penyelundupan 1.412.475 pil ekstasi dari China. Fredy mendatangkan Ekstasi itu dalam sebuah kontainer Kontainer bernomor TGHU 0683898 itu diangkut kapal YM Instruction Voyage 93 S, berangkat dari Pelabuhan Lianyungan, Shenzhen, China, tujuan Jakarta. Kontainer itu tiba di Jakarta pada 8 Mei 2012.Ini adalah kasus penyelundupan Ekstasi paling besar di Indonesia

sumber : http://www.tribunnews.com