Majalah45.com - Akibat hujan deras
yang mengguyur daerah Banyumas, Jawa Tengah sejak beberapa hari
terakhir, sebuah jembatan yang berada di Dusun Sebrang ,Desa Kracak,
Kecamatan Ajibarang rusak berat. Kondisi tersebut mengakibatkan 300
warga di dusun tersebut terancam terisolir.
Ambrolnya jembatan yang berada di Desa Kracak tersebut terjadi pada Kamis (20/11) petang. Saat itu, hujan deras terjadi sejak siang hingga malam hari. Menurut seorang warga setempat, Sarmanto (45), akibat ambrolnya jembatan tersebut membuat aktivitas warga terganggu.
"Satu-satunya cuma lewat di sini dan nggak ada yang lain. Jadinya motor nggak bisa keluar dan anak sekolah nggak bisa sekolah. Padahal, setiap hari jembatan ini digunakan warga," ucapnya saat ditemui Jumat (21/11).
Derasnya aliran Kali Bangkong yang berada di bawah jembatan dan pondasi bangunan yang sudah mulai rusak disinyalir warga menjadi penyebab utamanya.
"Sebelumnya, pondasi jembatan sudah longsor, bahkan di bawah ada gerongan. Jadi sudah lama sebetulnya," ujar Ketua BPD Desa Kracak, Taristo (66).
Jembatan yang melintas di atas Kali Bangkong dan menghubungkan Dusun Sebrang dengan Dusun Sawangan, Desa Kracak ini sudah berusia dua belas tahun. Sebelumnya, jembatan tersebut dari bambu dan kemudian dengan swadaya masyarakat dibangun jembatan. Taristo mengemukakan, sebelum ambrol, pihak pemkab Banyumas sudah melakukan survei untuk membuat bronjong di sekitar jembatan.
"Minggu kemarin baru di survei dari pemerintah kabupaten, katanya akan diberi bronjong. Tetapi kita nggak tahu kelanjutannya," jelasnya.
Warga berharap, jembatan tersebut bisa dibuat permanen. Lantaran, jembatan yang menghubungkan Dusun Sebrang dengan Dusun Sawangan ini merupakan satu-satunya akses jalan yang sampai saat ini masih menjadi tumpuan warga.
sumber : yahoo.com
Ambrolnya jembatan yang berada di Desa Kracak tersebut terjadi pada Kamis (20/11) petang. Saat itu, hujan deras terjadi sejak siang hingga malam hari. Menurut seorang warga setempat, Sarmanto (45), akibat ambrolnya jembatan tersebut membuat aktivitas warga terganggu.
"Satu-satunya cuma lewat di sini dan nggak ada yang lain. Jadinya motor nggak bisa keluar dan anak sekolah nggak bisa sekolah. Padahal, setiap hari jembatan ini digunakan warga," ucapnya saat ditemui Jumat (21/11).
Derasnya aliran Kali Bangkong yang berada di bawah jembatan dan pondasi bangunan yang sudah mulai rusak disinyalir warga menjadi penyebab utamanya.
"Sebelumnya, pondasi jembatan sudah longsor, bahkan di bawah ada gerongan. Jadi sudah lama sebetulnya," ujar Ketua BPD Desa Kracak, Taristo (66).
Jembatan yang melintas di atas Kali Bangkong dan menghubungkan Dusun Sebrang dengan Dusun Sawangan, Desa Kracak ini sudah berusia dua belas tahun. Sebelumnya, jembatan tersebut dari bambu dan kemudian dengan swadaya masyarakat dibangun jembatan. Taristo mengemukakan, sebelum ambrol, pihak pemkab Banyumas sudah melakukan survei untuk membuat bronjong di sekitar jembatan.
"Minggu kemarin baru di survei dari pemerintah kabupaten, katanya akan diberi bronjong. Tetapi kita nggak tahu kelanjutannya," jelasnya.
Warga berharap, jembatan tersebut bisa dibuat permanen. Lantaran, jembatan yang menghubungkan Dusun Sebrang dengan Dusun Sawangan ini merupakan satu-satunya akses jalan yang sampai saat ini masih menjadi tumpuan warga.
sumber : yahoo.com