mAJALAH45.COM - Tanya Jawab AIDS No 2/Juli 2014
Jakarta, baranews.co - Pengantar.
Tanya-Jawab ini adalah jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan yang
dikirim melalui surat, telepon, SMS, dan e-mail. Jawaban disebarluaskan
tanpa menyebut identitas yang bertanya dimaksudkan agar semua pembaca
bisa berbagi informasi yang akurat tentang HIV/AIDS. Yang ingin
bertanya, silakan kirim pertanyaan ke “AIDS Watch Indonesia” (http://www.aidsindonesia.com) melalui: (1) Surat ke PO Box 1244/JAT, Jakarta 13012, (2) Telepon (021) 4756146, (3) e-mail aidsindonesia@gmail.com, dan (4) SMS 08129092017. Redaksi.
*****
Tanya: Saya ingin bertanya karena saya menjadi tertekan dengan pemikiran saya tentang apa yang saya alami. Ini boleh di-publish
tapi mohon merahasiakan identitas saya. Jujur saya baru pertama kali
melakukan seks oral dengan posisi mulut saya ke vagina pekerja seks
komersial (PSK) yang dikenal sebagai cunninglingus. Saya hanya
menggunakan lidah dan setelah itu membuang ludah sebanyak mungkin dan
mencuci mulut dengan sabun. Saya ingat waktu itu saya sedang sariawan
walau jauh dari lidah saya. Saya takut tertular HIV. Apakan saya sangat
beresiko?
Via e-mail (31/7-2014)
Jawab: Sejauh ini belum ada laporan kasus HIV/AIDS dengan faktor risiko (cara penularan) seks oral dalam bentuk cunninglingus
yaitu mulut laki-laki ke vagina. Yang perlu diingat adalah PSK itu
adalah orang yang berisiko tertular HIV karena sering melakukan hubungan
seksual tanpa kondom dengan laki-laki yang ganti-ganti.
Jika ditilik dari risiko seks oral yang Anda lakukan sangat riskan karena dilakukan dengan PSK. Lain halnya kalau cunninglingus Anda lakukan dengan pacar atau istri karena tidak ada laki-laki lain yang ngeseks dengan mereka.
Risiko ada karena HIV ada di dalam cairan vagina. Lidah Anda bersentuhan dengan cairan vagina. Risiko cunninglingus
tidak sebesar seks vaginal karena tidak ada penetrasi. Gesekan lidah ke
vagina tidak sekeras gesekan penis ke vagina ketika melakukan hubungan
seksual.
Terkait
dengan penularan HIV andaikan sudah terjadi penularan melalui lidah
atau penis biar pun lidah dan penis dicuci dengan sabun atau zat-zat
lain yang bisa membunuh kuman dan bakteri tetap saja tidak ada artinya.
Soalnya, virus (HIV) sudah masuk ke dalam tubuh yaitu di aliran darah.
Yang
diperlukan bukan setelah tertular, tapi menjadi diri agar tidak
tertular. Hubungan seksual dengan yang tidak kita ketahui status HIV-nya
atau PSK pakailah kondom sejak awal sampai ejakulasi. Begitu juga kalau
Anda dioral, sebaiknya penis juga mamakai kondom. *** [Syaiful W. Harahap - AIDS Watch Indonesia] ***
SUMBER : http://www.aidsindonesia.com