Komentar
Berkat tehnologi informasi, hubungan manusia antar benua menjadi tanpa jarak. Lewat komunikasi internet, manusia begitu mudah saling tukar informasi. Tapi sesungguhnya dunia maya itu tak ubahnya pisau bermata dua. Banyak sisi positifnya, banyak pula segi negatifnya. Sebelum tahun 1990, tak ada perempuan cantik jadi korban penjahat kelamin gara-gara hubungan lewat internet. Tapi sekarang, Mbak Maya bisa tak berdaya gara-gara jadi korban penjahat lewat dunia maya.
Kasbulah warga Dusun Silencer, Desa Pegagan Julu V, Kec. Sumbul, Kab. Dairi, Sumut, adalah salah satu lelaki yang manfaatkan dunia maya untuk tindak kejahatan. Kisahnya dimulai ketika dia merasa “kesepian” sejak istrinya hamil 6 bulan untuk anak pertamanya. Soalnya, sejak itu Fitria, 25, menyatakan “cuti” dalam urusan ranjang. Artinya, meski itu sebuah kuwajiban, kali ini dia enggan melayani suami dengan alasan bisa mengganggu kondisi janin.
Itulah memang pandangan awam orang-orang tentang seks. Padahal menurut pakar seks seperti dr Boyke Dian Nugroho, dr Naek L. Tobing serta dr Pangkahila, meski istri hamil bukan berarti suami harus prei soal seks. Banyak kiat yang bisa dilakukan. Banyak jalan menuju Roma, banyak pula cara menggapai surga dunia. Dan ini pencerahan yang tak diterima pasangan Fitria – Kasbulah.
Begitu istri tak mau lagi melayani, Kasbulah jadi manyun bagaikan timses yang jagonya kalah nyapres. Malam hari biasanya ada sesuatu yang ditunggu, kini keheningan malam itu dilewatkan begitu saja. Untuk membunuh rasa sepinya, Kasbulah kemudian tenggelam di dunia maya, main chating dan FB-an bersama kenalan baru.
Nah, dari FB-an inilah kemudian Kasbulah nyangkut pada nama Mira, gadis ABG dari Dusun Hutakabo, Desa Huta Gugung, Kec. Sumbul. Dari dialog antar dunia maya itu kemudian ditingkatkan dengan temu muka langsung. Eh, ternyata sama-sama cocog. Sepertinya Mira siap diajak berkoalisi meski tak ada syarat-syarat tertentu. Buktinya, ketika diajak jalan bareng gadis ABG itu bersedia saja tanpa curiga.
Di sinilah Kasbulah mulai memutar otak, bagaimana bisa memanfaatkan ABG itu sebagai kompensasi sesuatu yang sudah lama tak didapatkan di rumah. Ketika Mira minta diantarkan pulang, malah dibelokkan ke sebuah rumah kosong di Silencer. Di sinilah Mira berhasil digaulinya beberapa kali. Tapi itu belum juga cukup, karena lain hari malah dibawa lari menuju kota Medan, dibawa ke rumah famili Kasbulah. Di sini kembali Mira diperlakukan bak istri sendiri.
Sebagai gadis ABG yang belum berpengalaman soal itu, dijadikan pekerja “outsorching” dalam urusan ranjang, tentu saja merasa kecapekan. Dia kemudian bercurhat kepada tetangga famili Kasbulah. Kasihan akan nasib ABG tersebut, para tetangga itu berusaha melacak keberadaan orangtua si Mira. Gayungpun bersambut, karena orangtua Mira di Sumbul juga sudah berhari-hari mengaku kehilangan anak.
Dia menjadi terkejut sekali demi diberitahu bahwa Mira sudah dirusak masa depannya oleh Kasbulah. Lelaki bengal itupun dilaporkan polisi dan ditangkap. Dalam pemeriksaan dia mengakui sudah 13 kali menggauli Mira dengan cara tanpa paksaan. “Aku memang kesepian, karena istriku yang sedang hamil tak mau lagi melayaniku.” Akunya polos.
Tanya ke Pegadian, bagaimana mengatasi masalah tanpa masalah.
sorce : http://poskotanews.com/2014/08/05/kenal-melalui-facebook-gadis-abg-pun-diobok-obok/