Bocoran dari Jokowi, Partai SBY dan Hatta Kemungkinan Bergabung -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

HPK

Bocoran dari Jokowi, Partai SBY dan Hatta Kemungkinan Bergabung

Admin
Rabu, 20 Agustus 2014
Majalah45.com - Jakarta – Jokowi membuka peluang partai baru untuk berkoalisi memperkuat parlemen. Dia memprediksi, PAN dan Demokrat kemungkinan akan bergabung. Mengapa?
 
Menurut presiden terpilih ini, baik PAN dan Demokrat saat ini tengah melakukan penjajakan dengan pihaknya. "Nih, saya omong apa adanya. Kemungkinan PAN dan Partai Demokrat (bergabung). Itu kemungkinan," kata Jokowi, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, pada Selasa (19/8/2014).

Dia mengatakan, semua itu masih proses dan dia pun tidak mau berandai-andai. 
Dia masih menunggu keputusan final dari kedua partai tersebut. "Ini masih dalam proses, jangan neges-negesin dulu," tegas Jokowi.
Seperti diketahui, PAN dan Demokrat merupakan partai pendukung Prabowo-Hatta yang tergabung dalam Partai Koalisi Merah Putih.

Sementara Jokowi-JK maju di Pilpres 2014 dengan dukungan PDI Perjuangan, Partai Nasdem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI. Sedangkan Prabowo-Hatta didukung oleh koalisi Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, PBB, Golkar, dan Demokrat.

Meski demikian, Jokowi juga masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan hasil Pilpres yang dilayangkan Prabowo-Hatta. Rencananya, MK akan umumkan keputusan tersebut pada Kamis (21/8/2014).

Sementara itu, Hasto Kristiyanto, Wasekjen PDI Perjuangan mengatakan, jika melihat realitas politik, hanya ada empat parpol pendukung Jokowi-JK yang mendapat kursi di DPR. Padahal idealnya, diperlukan lima Parpol di DPR.
“Ini bukan soal koalisi gemuk atau ramping, namun bagaimana efektifitas di roda pemerintahan," kata Hasto seperti dikutip republika, pada  Selasa (19/8/2014).

Dia menambahkan, bahwa setelah keputusan MK, maka parpol harus bersatu demi membangun harapan rakyat. Karena itulah pihak Jokowi-JK membuka peluang koalisi parpol lain. (yt astuti/ bim)