Majalah45.com - Jakarta –
Jokowi membuka peluang partai baru untuk berkoalisi memperkuat parlemen.
Dia memprediksi, PAN dan Demokrat kemungkinan akan bergabung. Mengapa?
Menurut presiden terpilih ini, baik PAN dan Demokrat saat ini tengah melakukan penjajakan dengan pihaknya. "Nih,
saya omong apa adanya. Kemungkinan PAN dan Partai Demokrat (bergabung).
Itu kemungkinan," kata Jokowi, di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat, pada Selasa (19/8/2014).
Dia
mengatakan, semua itu masih proses dan dia pun tidak mau berandai-andai.
Dia masih menunggu keputusan final dari kedua partai tersebut. "Ini
masih dalam proses, jangan neges-negesin dulu," tegas Jokowi.
Seperti diketahui, PAN dan Demokrat merupakan partai pendukung Prabowo-Hatta yang tergabung dalam Partai Koalisi Merah Putih.
Sementara
Jokowi-JK maju di Pilpres 2014 dengan dukungan PDI Perjuangan, Partai
Nasdem, PKB, Partai Hanura, dan PKPI. Sedangkan Prabowo-Hatta didukung
oleh koalisi Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, PBB, Golkar, dan Demokrat.
Meski
demikian, Jokowi juga masih menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi (MK)
terkait gugatan hasil Pilpres yang dilayangkan Prabowo-Hatta.
Rencananya, MK akan umumkan keputusan tersebut pada Kamis (21/8/2014).
Sementara
itu, Hasto Kristiyanto, Wasekjen PDI Perjuangan mengatakan, jika melihat
realitas politik, hanya ada empat parpol pendukung Jokowi-JK yang
mendapat kursi di DPR. Padahal idealnya, diperlukan lima Parpol di DPR.
“Ini bukan soal koalisi gemuk atau ramping, namun bagaimana efektifitas di roda pemerintahan," kata Hasto seperti dikutip republika, pada Selasa (19/8/2014).
Dia
menambahkan, bahwa setelah keputusan MK, maka parpol harus bersatu demi
membangun harapan rakyat. Karena itulah pihak Jokowi-JK membuka peluang
koalisi parpol lain. (yt astuti/ bim)