MUNGKIN Asminah, 16, merupakan ABG paling gatelan se Sumenep
(Madura). Lazimnya gadis itu anti-perkosaan, justru dia yang minta
“diperkosa”. Celakanya, begitu jadi masalah hukum, tetap saja Sahrodin,
24, yang masuk tahanan dan kemudian melengkapkan diri sebagai napi
selama 2 tahun.
Internet memang bak pisau bermata dua. Satu sisi sangat berguna bagi peradaban manusia, tapi di sisi lain juga membuat manusia biadab. Jika kita menikmati banyak informasi positif, itu akan menambah pencerahan. Tapi jika yang dilihat melulu informasi negatif seperti gambar-gambar porno misalnya, ya rusaklah itu orang. Masalahnya, dia lalu ikut-ikutan mencoba semua adegan yang ditonton di situs internet tersebut.
Salah satunya gadis Asminah ini. Berkat kemajuan teknologi HP, kini dia bisa lihat dunia maya cukup lewat telepon selular. Nah, dari situlah dia sering menonton gambar-gampar yang mestinya untuk laki perempuan dewasa. Asminah yang belum matang jiwanya, demi melihat gambar-gambar mesum di internet, jadi pengin jadi praktisinya sekalian.
Adalah Sahrodin, lelaki tetangga desa yang selama ini sudah dianggap sebagai pacarnya. Asminah memang sangat mencintai cowok itu, begitu pula si cowok. Sayangnya, orangtua Asminah tak merestui koalisi antar dua anak muda itu. Alasannya masuk akal juga. Di samping si cowok belum jelas mata pencariannya, Asminah sendiri diharapkan untuk konsentrasi pada studi. “Kamu yang penting sekolah untuk dapat ijasah. Masalah ijabsah, itu bisa menyusul kemudian,” begitu nasihat orang tua.
Anak produk era gombalisasi memang susah untuk mengiyakan segala nasihat orangtua. Asminah yang sudah cinta abis pada Sahrodin, tak peduli dengan penolakan orangtuanya. Apapun juga alasannya, Sahrodin tetap menjadi pilihannya. Bahkan Asminah telah berani pula menawarkan opsi, bagaimana jika minggat saja dari rumah.
Sahrodin yang termasuk anak muda berbakti pada orangtua, tidak berani atas tantangan kekasihnya. Dia lebih takut pada nasihat dan segala instruksi orangtuanya. Dicap sebagai cowok boneka, ya biar saja. Apa to ruginya, wong ini bukan kampanye Capres. Justru kini Sahrodin menasihati Asminah, untuk manut pada nasihat orangtuanya. “Fokus saja sekolahmu di SMP hingga selesai, jangan mikir yang lain-lain.” Kata Sahrodin.
Tapi lagi-lagi Asminah tak peduli, bahkan yang diingat malah adegan-adegan porno di internet. Ingin sekali mencoba, dia minta Sahrodin untuk menggauli dirinya. Tentu saja si anak mama ini menampik, tapi Asminah terus memaksakan kehenaknya. Lama-lama timbul juga keberaniannya, sehingga sang kekasih itu “diperkosa”-nya dengan cara seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Asminah memang sangat ridla, sehingga malah mengucapkan terima kasih atas “perkosaan” tersebut. Sebetulnya skandal ini tak ada yang tahu. Tapi gara-gara jalannya jadi ngegang setelah kejadian itu, orangtuanya pun curiga. Begitu diinterogasi dan diintimidasi, ngakulah si ABG bla bla bla…… Tak ayal lagi Sahrodin dilaporkan ke polisi dan ditangkap.
Kini Sahrodin tengah diadili di PN Sumenep. Meski persetubuhan itu atas permintaan ceweknya, dia tetap divonis 2 tahun penjara, dipotong masa tahanan. Sedangkan Asminah, begitu cintanya pada sang kekasih, dia siap menungu sampai bebas dari penjara.
Cinta memang cerita lama yang tak pernah usang. (JPNN/Gunarso TS)
Internet memang bak pisau bermata dua. Satu sisi sangat berguna bagi peradaban manusia, tapi di sisi lain juga membuat manusia biadab. Jika kita menikmati banyak informasi positif, itu akan menambah pencerahan. Tapi jika yang dilihat melulu informasi negatif seperti gambar-gambar porno misalnya, ya rusaklah itu orang. Masalahnya, dia lalu ikut-ikutan mencoba semua adegan yang ditonton di situs internet tersebut.
Salah satunya gadis Asminah ini. Berkat kemajuan teknologi HP, kini dia bisa lihat dunia maya cukup lewat telepon selular. Nah, dari situlah dia sering menonton gambar-gampar yang mestinya untuk laki perempuan dewasa. Asminah yang belum matang jiwanya, demi melihat gambar-gambar mesum di internet, jadi pengin jadi praktisinya sekalian.
Adalah Sahrodin, lelaki tetangga desa yang selama ini sudah dianggap sebagai pacarnya. Asminah memang sangat mencintai cowok itu, begitu pula si cowok. Sayangnya, orangtua Asminah tak merestui koalisi antar dua anak muda itu. Alasannya masuk akal juga. Di samping si cowok belum jelas mata pencariannya, Asminah sendiri diharapkan untuk konsentrasi pada studi. “Kamu yang penting sekolah untuk dapat ijasah. Masalah ijabsah, itu bisa menyusul kemudian,” begitu nasihat orang tua.
Anak produk era gombalisasi memang susah untuk mengiyakan segala nasihat orangtua. Asminah yang sudah cinta abis pada Sahrodin, tak peduli dengan penolakan orangtuanya. Apapun juga alasannya, Sahrodin tetap menjadi pilihannya. Bahkan Asminah telah berani pula menawarkan opsi, bagaimana jika minggat saja dari rumah.
Sahrodin yang termasuk anak muda berbakti pada orangtua, tidak berani atas tantangan kekasihnya. Dia lebih takut pada nasihat dan segala instruksi orangtuanya. Dicap sebagai cowok boneka, ya biar saja. Apa to ruginya, wong ini bukan kampanye Capres. Justru kini Sahrodin menasihati Asminah, untuk manut pada nasihat orangtuanya. “Fokus saja sekolahmu di SMP hingga selesai, jangan mikir yang lain-lain.” Kata Sahrodin.
Tapi lagi-lagi Asminah tak peduli, bahkan yang diingat malah adegan-adegan porno di internet. Ingin sekali mencoba, dia minta Sahrodin untuk menggauli dirinya. Tentu saja si anak mama ini menampik, tapi Asminah terus memaksakan kehenaknya. Lama-lama timbul juga keberaniannya, sehingga sang kekasih itu “diperkosa”-nya dengan cara seksama dalam tempo sesingkat-singkatnya.
Asminah memang sangat ridla, sehingga malah mengucapkan terima kasih atas “perkosaan” tersebut. Sebetulnya skandal ini tak ada yang tahu. Tapi gara-gara jalannya jadi ngegang setelah kejadian itu, orangtuanya pun curiga. Begitu diinterogasi dan diintimidasi, ngakulah si ABG bla bla bla…… Tak ayal lagi Sahrodin dilaporkan ke polisi dan ditangkap.
Kini Sahrodin tengah diadili di PN Sumenep. Meski persetubuhan itu atas permintaan ceweknya, dia tetap divonis 2 tahun penjara, dipotong masa tahanan. Sedangkan Asminah, begitu cintanya pada sang kekasih, dia siap menungu sampai bebas dari penjara.
Cinta memang cerita lama yang tak pernah usang. (JPNN/Gunarso TS)