Komentar
Majalah45.com - Calon Presiden Joko Widodo mengaku telah siap mengikuti debat calon
presiden malam nanti. Jokowi pun telah menyiapkan sejumlah materi dalam
debat bertema Politik Internasional dan Ketahanan Nasional.
Juru Bicara Jokowi-JK Abdul Kadir Karding mengatakan adanya tiga institusi yang diperkuat dalam ketahanan nasional yakni TNI, Kepolisian dan Intelejen.
"TNI, negara harus menjamin agar kebutuhan alutsista Nasional dipenuhi dan kesejahteraan prajurit harus ditingkatkan, anggaran untuk pertahanan minimal 15 persen dari GDP," kata Karding ketika dikonfirmasi, Minggu (22/6/2014).
Karding mengatakan Jokowi akan melakukan perkuatan pengamanan laut. Hal itu sebagai konsekuensi Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan. Sementara untuk Polri, Jokowi mendorong agar institusi tersebut lebih profesional dengan cara memperbaiki sistem yang ada.
"Ini baik menyangkut pendidikan dan diklatnya, perubahan paradigma milteristik ke civilian, mengedepankan pelayanan, pengayoman, melindungi dan menegakkan hukum, dan kesejahteraan polisi harus ditingkatkan dan peran kompolnas harus diperbaiki, mewujudkan one village one police," ungkapnya.
Sedangkan untuk intelijen, Karding mengatakan Jokowi akan memperkuat baik instutusinya, pola koordinasinya maupun anggarannya.
Disamping itu, ujar Politisi PKB itu, diplomasi dengan basis negara maritim harus diperkuat. Untuk itu segera harus dituntaskan terkait daerah perbatasan, terluar dan terdepan dengan 10 negara tetangga yang langsung berbatasan dengan Indonesia.
"Pola kordinasi dan konsolidasi tiga lembaga penting yaitu TNI, Polri dan intelejen negara harus lebih baik kedepan," imbuhnya.
Karding juga mengatakan Jokowi telah menyiapkan materi mengenai politik internasional. Jokowi, katanya, akan mengangkat politik diplomasi berbasis maritim.
"Mengambil peran pada wilayah-wilayah Asia Pasifik, menjaga keamanan dan perlindungan bagi warga negara kita yang ada di Luar Negeri seperti TKI, menempatkan kader-kader kita dibadan-badan dunia seperti PBB, aktif pada organisasi dunia semisal OKI," tuturnya.
Kemudian, Jokowi juga akan memberi penguatan dan perubahan pada departemen luar negeri agar lebih hebat dalam negosiasi.
"Negosiasi terkait keamanan kita, ekonomi kita dan pergaulan global kita yang tetap menjaga kedaulatan negara kita sebagai bangsa yang menganut politik bebas aktif," kata Karding.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan bertemu dalam debat antar-capres Pilpres 2014 sesi ketiga, di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2014) malam.
Guru Besar Fakultas Hukum Internasional Universitas Indnesia (UI), Hikmahanto Juwana, akan memandu adu visi, misi dan program kerja capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo dengan tema, 'Politik Internasional dan Ketahanan Nasional' dalam 90 menit. (tribunnews.com)
Juru Bicara Jokowi-JK Abdul Kadir Karding mengatakan adanya tiga institusi yang diperkuat dalam ketahanan nasional yakni TNI, Kepolisian dan Intelejen.
"TNI, negara harus menjamin agar kebutuhan alutsista Nasional dipenuhi dan kesejahteraan prajurit harus ditingkatkan, anggaran untuk pertahanan minimal 15 persen dari GDP," kata Karding ketika dikonfirmasi, Minggu (22/6/2014).
Karding mengatakan Jokowi akan melakukan perkuatan pengamanan laut. Hal itu sebagai konsekuensi Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan. Sementara untuk Polri, Jokowi mendorong agar institusi tersebut lebih profesional dengan cara memperbaiki sistem yang ada.
"Ini baik menyangkut pendidikan dan diklatnya, perubahan paradigma milteristik ke civilian, mengedepankan pelayanan, pengayoman, melindungi dan menegakkan hukum, dan kesejahteraan polisi harus ditingkatkan dan peran kompolnas harus diperbaiki, mewujudkan one village one police," ungkapnya.
Sedangkan untuk intelijen, Karding mengatakan Jokowi akan memperkuat baik instutusinya, pola koordinasinya maupun anggarannya.
Disamping itu, ujar Politisi PKB itu, diplomasi dengan basis negara maritim harus diperkuat. Untuk itu segera harus dituntaskan terkait daerah perbatasan, terluar dan terdepan dengan 10 negara tetangga yang langsung berbatasan dengan Indonesia.
"Pola kordinasi dan konsolidasi tiga lembaga penting yaitu TNI, Polri dan intelejen negara harus lebih baik kedepan," imbuhnya.
Karding juga mengatakan Jokowi telah menyiapkan materi mengenai politik internasional. Jokowi, katanya, akan mengangkat politik diplomasi berbasis maritim.
"Mengambil peran pada wilayah-wilayah Asia Pasifik, menjaga keamanan dan perlindungan bagi warga negara kita yang ada di Luar Negeri seperti TKI, menempatkan kader-kader kita dibadan-badan dunia seperti PBB, aktif pada organisasi dunia semisal OKI," tuturnya.
Kemudian, Jokowi juga akan memberi penguatan dan perubahan pada departemen luar negeri agar lebih hebat dalam negosiasi.
"Negosiasi terkait keamanan kita, ekonomi kita dan pergaulan global kita yang tetap menjaga kedaulatan negara kita sebagai bangsa yang menganut politik bebas aktif," kata Karding.
Seperti diketahui, Prabowo Subianto dan Joko Widodo akan bertemu dalam debat antar-capres Pilpres 2014 sesi ketiga, di Hotel Holiday Inn, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/6/2014) malam.
Guru Besar Fakultas Hukum Internasional Universitas Indnesia (UI), Hikmahanto Juwana, akan memandu adu visi, misi dan program kerja capres Prabowo Subianto dan Joko Widodo dengan tema, 'Politik Internasional dan Ketahanan Nasional' dalam 90 menit. (tribunnews.com)