Komentar
Kita juga berhak menjadi kan diri kita militan salah satu capres & cawapres.
Tapi bukan berarti kita bisa sewenang-wenang menjelekan calon lain. Itu tidak fair dalam sebuah kompetisi.
Secara tidak langsung anda membodohi dan membohongi rakyat Indonesia.
Mana bukti kejelekan lawan?
Negara ini adalah negara Hukum dimana segala bentuk kesalahan dan tuduhan harus disertai bukti kuat. Jika tidak kita sama saja mencemarkan nama baik mereka.
Contoh :
1. Prabowo pelaku kasus HAM tahun 1998?? ngapain anda gembar gembor di media?? kita kan punya Polisi,Kejaksaan,Pengadilan. Kenapa ga lapor saja?? kalau itu memang benar.
2. Hattarajasa cacad hukum karena membantu anaknya bebas dari jeratan hukum. Coba anda fikir, namanya seorang Ayah pasti membela anaknya. dan jika itu terjadi pada anda, pasti anda melakukan hal yg sama. Coba perhitungkan pengabdiannya pada Negara bukan hanya kekurangannya saja.
3. Jokowi dibawah ketek Megawati. Siapa yang bilang? apa sudah ada bukti kesalahan Jokowi yg dilakukan atas perintah Megawati?? Ingat!! Beliau diangkat oleh Partai.. dan Beliau tau berterimakasih dan mengabdi pada rakyat. Dengan begitu jika Beliau dipilih oleh rakyat beliaupun akan berterimakasih dan berbakti pada rakyat.
4. JK gila jabatan. "Memang ada yg salah dengan gila jabatan? yg salah itu gila jabatan tapi tidak bertanggung jawab atas jabatannya. Jika bertanggung jawab,apa salahnya?
Cobalah berfikir positif karena siapa pun yg terpilih itu akan menjadi Pemimpin kita semua.
Apakah kita tidak malu menjelek-jelekan Orang yg kelak akan menjadi Presiden kita??
Jika ingin mencerdaskan Rakyat Indonesia, jangan kasih tau keburukan 1calon dan menjelekan calon lainnya. Tapi berikanlah Informasi yang jelas dimana kita memberitahu Kelebihan dan Kekurangan kedua calon sesuai dengan kenyataan yang ada dan memiliki bukti kongkrit.
"terimakasih dan salam sejahtera untuk kita semua" ( Sumber dari berbagai sumber )
"Jika kalian suka dengan artikel di atas silkhan Like dan bagikan ke teman kalian di facebook twitter dan lain2..!!! "