Pengangguran Diajari Kerja Malah `Kerjain` Istri Bos -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

HPK

Pengangguran Diajari Kerja Malah `Kerjain` Istri Bos

Admin
Kamis, 06 Maret 2014
nah-sub
MAJALAH45.COM- INI kisah brondong yang tak tahu berterima kasih. Saat Bandi, 25, menganggur diberi kerjaan oleh Suyud, 46. Tapi begitu sudah jadi pegawainya, malah “begituan” sama  Rini, 46, istri sang boss. Tapi saat istri mau diceraikan jadi ribet banget, karena pososi Rini sebagai PNS terancam pecat gara-gara perselingkuhan itu.

Yang namanya brondong, baik dari ketan atau jagung,  dulu hanya menjadi kegemaran anak kecil. Tetapi di era gombalisasi ini, yang senang brondong justru kalangan ibu-ibu yang berusia kepala 4. Begitu senengnya sama berondong, dia jadi lupa suami dan lupa anak, karena cintanya sudah tersita untuk si brondong. Maklum, brondong sekarang bukan jagung atau ketan, tapi anak muda usia 20-25 tahun yang enerjik dan mampu memuaskan di atas ranjang!
Penggemar berondong modern ini di antaranya adalah Ny. Rini dari Gajah Magersari, Sidoarjo (Jatim). Punya suami ganteng dan kaya, tidak menerima juga, malah dia memilih slintutan cari kepuasan yang tak diridloi. Padahal gara mengejar kenikmatan sesaat itu dia bakal terancam pecat sebagai PNS di Pemkab Sidoarjo. Soalnya di manapun PNS itu dituntut punya SKILL, bukannya malah trethekan cari PIL maupun WIL.

Ceritanya bermula dari sifat Suyud yang tidak tegaan. Kala itu dia diajak istrinya bezuk famili Rini yang sedang melahirkan di Rembang. Ternyata Bandi suami perempuan yang tengah melahirkan tersebut, dalam kondisi nganggur. Padahal dia seorang sarjana. “Kalau mau biar Bandi kerja sama kita saja, ya Pak.” Kata Rini pada suaminya. Suyud yang kasihan pada lelaki penganggur itu, langsung menyetujui.
Di Sidoarjo Suyud memang punya usaha perkulitan, yang kemudian disulap jadi bahan bakal tas. Di sinilah kemudian Bandi bekerja, sementara istrinya tetap di Rembang. Karena istrinya adalah famili Ny. Rini, Bandi pun cepat akrab dengan istri sang boss. Tapi ternyata perkembangan lebih lanjut, keakraban Bandi pada Ny. Rini sudah di luar garis. Bayangkan, begitu akrabnya Bandi dipersilakan masuk kamarnya dengan segala kegiatannya.

Sejak itulah Bandi memperoleh predikat baru sebagai brondong. Maklum, sejak jauh dari istrinya yang di Rembang, Bandi merasa kedinginan. Ee, ternyata ibu juragan menawarkan diri jadi “selimut”-nya. Meski jauh lebih tua darinya, ternyata bodi dan penampilannya masih sangat menjanjikan. Maka yang terjadi kemudian: wayang klithik seka Tambak, najan tuwa sithik ning penak.
Rini sendiri sangat terkagum-kagum akan “tandang grayang” anak muda yang sangat enerjik ini. Dibanding dengan suaminya, sangat nyata benar bedanya.

Maka untuk menuntaskan birahinya di waktu-waktu tertentu, Bandi sering diajak keluar masuk hotel di bilangan Sidoarjo dan Surabaya.
Lama-lama kegemaran istrinya pada brondong ketahuan. Otomatis Bandi langsung dipecat, sementara Suyud menggugat cerai ke Pengadilan Agama. Urusan ini menjadi ribet, karena gugatan ini berimbas bakal dipecatnya Rini sebagai PNS. Oleh karena itu kemudian ada yang menyarankan, agar bisa menyelamatkan Rini, sebaiknya yang mengaku selingkuh Suyud saja. “Perceraian bisa diproses, tapi bekas istrimu takkan sampai keleleran.” Begitu sarannya.

Tentu saja Suyud menampik saran gila itu. Mana mungkin, yang selingkuh istrinya kok disuruh mengaku dirinya. Maka tekad Suyud tetap, jika Rini harus jadi penganggur, ya salah sendiri. Kenapa jadi istri kurang nerimo, masih doyan berondong segala.

Berondong Bandi rasa gurih apa manis, sih?  

(TN/Gunarso TS) http://poskotanews.com )