Yang bener,Saudara sepupu apa saudara sepaha nih...??? -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

Masukkan kode iklan di sini. Direkomendasikan iklan ukuran 970px x 250px. Iklan ini akan tampil di halaman utama, indeks, halaman posting dan statis.

HPK

Yang bener,Saudara sepupu apa saudara sepaha nih...???

Rabu, 11 Desember 2013
Majalah45,Ada saja caranya ”maling” menyelamatkan diri. Seperti Robi, 28, dari Kupang (NTT) misalnya, sudah kepergok mesum di kamar bini orang masih bisa saja mengaku saudara sepupu dengan Ny. Silvana si tuan rumah. Padahal begitu diklarifikasi pada si perempuan, dia malah kabur dengan sepeda motornya.
Di era gombalisasi sekarang ini, polisi sudah tidak ditakuti lagi. Beberapa kali terjadi, polisi yang tengah menilang pelanggar lalulintas, malah ditusuk. Bahkan di Sumut, Kapolsek sedang mau menangkap penjahat malah diteriaki maling. Ya wasalamlah itu bayangkara negara, gara-gara si penjahat tidak takut pada polisi.
Tapi di Kupang, Robi sebagai penjahat kelamin lebih berani lagi. Sudah tahu Silvana selaku WIL-nya merupakan istri polisi, masih ditelateni juga. Apa dia tak takut sekali waktu ”munthu” pak polisi itu bisa mampir ke jidatnya? Jawabnya ternyata: tidak takut. Robi memang punya alasan, sepanjang WIL-nya memberi peluang, dia pasti akan mengatur bagaimana situasi dalam kondisi mantap terkendali, sehingga praktek mesum itu bisa berjalan secara aman dan lancar!

Faktanya memang demikian. Silvana memberi peluang PIL-nya masuk ke rumah malam hari, sebelum pukul 24.00. Sebab sudah menjadi irama kerja suaminya, dia pulang dines baru sekitar pukul 24.00.  Di situlah peluang itu dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Silvana dan Robi. Di kala suami di kantor sedang memburu penjahat, di rumah nafas Silvana – Robi yang memburu karena tengah berpacu dalam birahi.
Praktek mesum itu berlangsung selama beberapa minggu dengan aman. Tapi pepatah kan mengatakan, sepandai-pandai tupai selingkuh, sekali waktu jatuh juga. Dan ini pula yang terjadi pada pasangan mesum Robi – Silvana. Mereka sama sekali tak memperhitungkan bahwa jadwal kepulangan Jayusman suami Silvana bisa saja sekali waktu berubah.

Begitulah yang terjadi. Malam itu baru pukul 22.00 Jayusman sudah pulang dines. Tiba di rumahnya, Kelurahan Liliba, Kecamatan Oebobo, dia mendapatkan pintu semua terkunci sementara lampu dimatikan. Yang dia curiga, dia mendengar suara orang terengah-engah, sementara ranjang berdecit-decit tanpa irama. Dia pun menggedor-gedor pintu lebih keras, dan barulah Silvana membukakan pintu. ”Maaf, ketiduran,” kata Silvana membuat alasan.

Jayusman yang sudah curiga segera masuk kamar. Di dalam ditemukan lelaki asing duduk dengan santainya. Saat ditanya siapa nama dan dari mana, Robi malah mengaku sebagai saudara sepupu Silvana. Tentu saja Jayusman bingung, selama ini tak ada saudara sepupu istrinya yang bertampang seperti lelaki ini. Dalam hatinya Jayusman menduga, saudara sepupuan, atau saudara sepaha?
Jayusman segera mau klarifikasi pada istrinya. Tapi begitu ditinggal menemui istri, Robi langsung kabur dengan sepeda motornya. Jayusman gagal menangkap pencuri ”aset” miliknya. Dengan rasa masgul dan kecewa dia melapor ke  Polsek Oebobo yang juga kantornya.
Aneh juga, polisi bisa dikadali penjahat kelamin.